Menakar Kualitas Kopi dari Awal: Pemilihan Green Bean Sebelum Proses Roasting

Menakar Kualitas Kopi dari Awal: Pemilihan Green Bean Sebelum Proses Roasting

Sebelum biji kopi diproses lebih lanjut ke tahap pemanggangan atau roasting, biji kopi yang telah menjadi green bean akan diseleksi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa hanya biji kopi terbaik yang digunakan sesuai dengan kualitas dan mutu yang dituju. Proses pemilihan green bean didasarkan sesuai kualitas fisik, seperti ukuran dan kondisi biji yang telah disesuaikan dengan standar SCAA (Specialty Coffee Association) maupun pedoman atau standar yang diterapkan di lapangan. Tujuan akhir adanya tahapan pemilihan green bean sebelum roasting adalah untuk menjaga kualitas dan meningkatkan nilai jual kopi, baik untuk pasar lokal maupun ekspor.  Pemilihan green bean dapat dilakukan dengan mengacu pada sistem klasifikasi SCAA atau sistem klasifikasi lapangan, di mana biji akan dikelompokkan ke dalam beberapa kategori sesuai karakteristiknya.

Standar SCAA membagi mutu green bean) kedalam lima kategori, yaitu Specialty Grade, Premium Grade, Exchange Grade, Standard Grade, dan Off Grade. Masing-masing kategori ini ditentukan berdasarkan jumlah dan jenis cacat yang terdapat dalam sampel biji kopi yang diajukan untuk diuji. Sebagai contoh, Specialty Grade hanya memperbolehkan maksimal lima cacat minor dan tidak boleh mengandung cacat primer seperti biji busuk atau hitam. Selain itu, biji harus memiliki ukuran dan kualitas yang seragam dan kadar kelembaban yang sesuai. 

Selain klasifikasi berdasarkan standar SCAA, pada praktik lapangannya green bean juga dikategorikan secara praktis berdasarkan ukuran, bentuk fisik, dan tingkat cacatnya. Klasifikasi ini mencakup beberapa kategori utama, yaitu Specialty, Commercial, Defect, dan Peaberry. 

  1. Kategori Specialty dalam klasifikasi ini merujuk pada biji kopi berukuran besar (sekitar 8 mm), seragam, dan memiliki kualitas visual yang sangat baik. 
  2. Kategori Commercial mencakup biji berukuran lebih kecil (kisaran 7–4 mm) yang biasa digunakan untuk kebutuhan pasar massal. 
  3. Kategori Defect mengacu pada biji-biji cacat, baik karena kerusakan fisik seperti pecah atau karena faktor biologis seperti terserang hama. 
  4. Peaberry merupakan kategori khusus untuk biji kopi yang bentuknya bulat dan tunggal, karena tidak terbelah dua seperti biji kopi pada umumnya. 

Meskipun berbeda dari standar teknis internasional seperti SCAA, klasifikasi ini tetap penting dalam proses penyortiran awal dan penentuan nilai jual di tingkat produsen terutama pada produsen lokal. 

Klasifikasi green bean menjadi tahap penting dalam proses pasca panen sebelum biji kopi memasuki tahap roasting. Pemilihan green bean berdasarkan mutu, ukuran, dan bentuk memastikan bahwa hanya biji berkualitas yang akan dipanggang. Tahapan ini sangat berpengaruh terhadap konsistensi rasa dan kualitas hasil akhir seduhan kopi. Jika proses ini dilakukan dengan baik, hasil roasting akan lebih optimal, baik dari segi aroma, rasa, hingga hasil akhir roasting yang diinginkan. Klasifikasi ini tidak hanya berfungsi sebagai pedoman untuk menciptakan rasa akhir kopi yang unik, tetapi juga menjadi dasar dalam menetapkan harga jual dan posisi kopi di pasar global.