Tahap Pertanian

Budidaya kopi berkualitas tinggi di lereng Gunung Lawu dilakukan dengan teknik dan perawatan terencana sejak tahap awal penanaman.

Tahap Pertanian Kopi Sekipan

TAHAP PERTANIAN:

Kopi di Sekipan, Desa Kalisoro, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang berada dibawah naungan Prohutani dibudidayakan melalui tahapan berikut:

1. Persiapan Penanaman Kopi

  • Para petani di Sekipan, Desa Kalisoro cenderung menggunakan varietas kopi Arabika karena sesuai dengan iklim dan kondisi tanah lereng Gunung Lawu yang subur
  • Lahan penanaman kopi berada di ketinggian 1.000–1.500 mdpl, dengan jenis kopi yang umum digunakan adalah jenis Arabika
  • Awal mula kopi di Sekipan, Desa Kalisoro ditanam oleh Prohutani, adapun bibit yang ditanam kala itu adalah Arabika Sigararutang bersertifikasi yang berasal dari balai benih dinas pertanian Provinsi Jawa Tengah
  • Sebelum penanaman, dilakukan pembersihan lahan dan pembuatan lubang tanaman

2. Pemeliharaan

  • Pemupukan pohon kopi dilakukan secara berkala dengan menggunakan pupuk alami yang berasal dari tumbuhan dan rumput sekeliling pohon kopi
  • Cabang yang tidak produktif dilakukan pemangkasan untuk merangsang pertumbuhan buah serta menjaga nutrisi agar beralih ke cabang-cabang pohon yang besar

3. Panen

  • Proses menanam sampai berbuah membutuhkan waktu selama 2 tahun dan puncak panen kopi biasanya membutuhkan waktu sekitar 4-5 tahun
  • Panen kopi di Sekipan, Desa Kalisoro dilakukan sekali dalam setahun dengan waktu panen selama 3 bulan yang dipetik secara manual oleh para petani kopi
  • Panen dilakukan selektif (hanya buah matang yang berwarna merah)
  • Buah matang yang sudah dipilih, kemudian dikumpulkan di kelompok prohutani untuk dilakukan penanganan pasca panen
  • Penanganan pasca panen dilakukan sampai menghasilkan biji kopi (green bean) yang tersortasi